Pagi itu datang seorang teman yang sudah lama tidak pernah main ke rumah. Dia mengajakku pergi untuk menemaninya pergi memancing, dia sangat suka memancing. Aku ingin sekali menyanggupi dan pergi mancing bersamanya tetapi aku ingat akan janjiku pada adikku, aku sudah berjanji akan mengantar dan menemaninya pergi bermain ke wahana permainan untuk mandi bola dan main game.
Jika di pikir, mengantar adik dan bermain bisa lain waktu, sedangkan pergi bersama teman yang jarang bertemu tidak pasti seminggu sekali bisa ketemu lagi. Aku mulai gelisah apa pergi main saja bersama teman atau tetap mengantar adik ya? (Jika di posisiku mana yang kamu pilih)
Aku memutuskan memilih untuk menemani adikku bermain, karena janji yang pertama aku buat adalah untukknya, kami sudah merencanakan dengan matang untuk acara besok. Adikku juga sangat berharap hari itu akan menjadi menyenangkan, jika aku memutuskan untuk membetalkannya karena alasan ingin mancing bersama teman yang sangat mendadak acaranya pati adikku akan kecewa dan sedih.
Kecewa denganku yang membatalkan begitu saja dengan mudahnya dan pasti dia akan ingat selalu kejadian itu, bisa jadi adikku tidak akan percaya lagi jika aku berjanji padanya, dia kana berfikir aku kakak yang suka berbohong. Aku sangat sayang adikku, aku akan selalu berusaha menjadi contoh yang baik untuknya, selalu menepati apa yang sudah aku janjikan dan membuatnya selalu bahagia.
Tolakanku diterima dengan baik oleh temanku, dia memahami karena dia mendadak memberi kabar jadi terlanjur saya sudah ada acara. Dia pun menelpon teman yang hobi mancing juga, dan mereka berjanjian untuk pergi memancing bersama.
Pesan dalam cerita itu adalah jangan suka ingkar janji karena dapat menyakiti hati orang lain dan orang lain tidak akan percaya lagi jika kita suka ingkar janji. Berkata jujur adalah yang terbaik, dan pasti akan ada solusi terbaik jika kita jujur, orangpun akan menghargai kejujuran kita.