Senin, 17 September 2018

Perjuangan Penggembala Untuk Putri Cantik Yang Dicintainya

Suatu malam yang dingin dan sunyi terdengan rintihan dari istana, suara merintih, lirih dan menyayat semakin jelas terdengar bersama malam yang semakin larut. Sudah seminggu hal ini terjadi, suara rintihan sang Putri Cantik yang mengalami sakit aneh dan tidak tahu apa sebabnya. Putri Cantik tiba-tiba merasakan bahwa seluruh tubuhnya gatal dan semakin hari rasa agatal semakin lenjalar kebagian lain dan bentolan-bentolan semakin besar bahkan diwajah Putri Cantik juga.

Sang Putri Cantik Berbaring Sakit

Kala itu sebulan yang lalu Putri Cantik sedang menjadi rebutan dua pangeran tampan yang keduanya berusaha merebut hari Putri Cantik. Tapi setelah Putri Cantik sakit seperti sekarang ini mereka pergi begitu saja dan tidak peduli dengan keadaan sang Putri saat ini. Disisi lahin ada cinta tulus dari pemuda penggembala yang bekerja di istana, pemuda itu sangat dekat dengan sang Putri Cantik. Sang Putri Cantik yang sangat menyayangi binatang sering sekali menemani pemuda penggembala saat menggembala. Tak heran jika pemuda itu takjub, terpukau dan jatuh cinta pada sang Putri Cantik.
Pemuda penggembala tidak berani jujur selama ini karena dia sadar bahwa derajatnya berbeda, sang putri adalah anak dari raja negri ini sedangkan dia hanya penggembala ternak istana.
Pengumuman sayembara
Pagi itu istana dibuat heboh dengan adanya sayembara yang diadakan oleh Raja "siapa pun yang bias menyembuhkan anakku, akan ku nikahkan dia dengan anakku dan menjadi pewaris tahta kerajaan". Namun tidak ada satu orang pun yang sanggup mengobati Sang Putri, bahkan tabib-tabih hebat dari kerajaan sebrang, mereka justru menghina dengan keadaan Sang Putri saat ini. 
Setiap malam muali larut rintihan Sang Putri mulai jelas terdengar, sang Raja tampak sedih dan murung akan nasib yang dialami Putri tunggalnya itu. Termenunglah raja dipojok taman istana, tanpa sengaja pemuda penggembal melihat Raja dan menghampirinya "Maaf saya lancing yang mulia, ini sudah larut, mengapa yang mulia tidah istirahat didalam?", Sang raja menjawab "Iya tidak apa-apa, sini kamu duduk temani saya disini". "Baik yang mulia" sahut pemuda penggembala.
Waktu hampir menjelang subuh, banyak hal yang diutarakan Raja kepada Penggembala termasuk sayembara yang diadakannya yang menurutnya gagal, karena sampai saat ini belum ada yang bias mengobari sang Purti. Penggembala itu merasa sangat prihatin dan sedih karena wanita yang dicintainya sakit tak kunjung sembuh. 
Tepat dua minggu sang Putri sakit, datang seorang nenek tua dan beliau menyampaikan obat yang dapat mengobati sang Putri. Obatnya cukup mudah, hanya perlu satu cawan air untuk mandi sang Putri, tapi air itu harus air dari puncak gunung Tulus, dan harus didaki dengan hati tulus tanpa pamrih apapun. Perlu diingat pendakin sangat banyak rintangan, jalannya terjal dan curam, ditambah lagi banyak binatang buas disana. 
Mendengar berita itu, pemuda penggembala meminta izin kepada sang Raja agar beliau mengizinkannya untuk menggambil air gunung Tulus untuk Sang Purti Cantik. Raja heran dengan permintaan penggembala itu, Raja pun mengingatkan akan keselamatannya di perjalannan. Pemuda itu tetap gigih dan Raja pun menyetujuinya. Seminggu kemudaian penggembala itu datang dengan air gunung Tulus yang diambilnya, dengan tubuh yang sudah layu dan penuh luka penggembala itu menemui Sang Putri yang saat itu sedang makan disuap sang Raja. Dalam baringnya sang Putri meneteskan air mata, mendengar kabar bahwa pemuda penggembala berhasil mendapatkan air untuk sang Putri. Pancaran bahagia dari sang Raja tidak dapat ditutupi, dipersilahkanlah pemuda itu untuk membasuh wajah dan tubuh Sang Putri Cantik. Sambil membasuh perlahan-lahan pada luka-luka ditubuh sang Putri, penggembala itu berkata "tuan Putri harus sembuh, saya berhasil membawakan obat untuk tuan Putri, nanti kalo tuan Putri sudah sembuh, tuan Putri bias menemani saya mengembala lagi. Betapa kangennya saya dan semua binatang ternak tuan Putri, karena sudah lebih dari satu bulan tidak bertemu tuan Putri" "(senyum tipis) balasan Putri cantik sambal berlinang air mata". Sungguh kuasa Tuhan, Putri Cantik sembuh dari penyakitnya, sang Raja dan Putri cantik mengucapkan terima kasih kepada pemuda pengembala itu.
Mereka hidup bahagia

Raja pun membuat perayaan atas kesembuhan sang Putri, semua rakyat diajak berpesta di istana. Dan puncak acara Raja mengumumkan bahwa penerus kerajaan akan diwariskan pada pemuda pengembala itu karena dia adalah menantuku dia akan menjadi suami yang tepat untuk Putri Cantik. Akhirnya mereka menikah dan ternyata sang Putri selama ini juga memiliki rasa yang sama, hanya saja dia malu menyampaikannya. Sekarang istana kembali bahagia. 
Perlu kita ingat bahawa cinta yang tulus itu dari hati, bukan karena harta dan tampang. Rasa sayang dan cinta dapat mengalahkan semuanya, termasuk rasa takut bahkan bahkan mengancam jiwa. Jangan pernah menyia-nyiakan cinta tulus seseorang.